Densus 88 Antiteror Polri sudah melaksanakan langkah preventif strike di beberapa wilayah. Langkah ini menjadi bagian dari pengamanan dalam masa Natal dan tahun baru (Nataru).
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, langkah terlihat saat mengamankan para terduga teroris di wilayah Sumatera. Salah satunya berasal dari Tebing Tinggi, Sumatera Utara.
"Densus 88 melaksanakan operasi preventif strike di Sumatera dan mengamankan 11 terduga teroris," kata Dedi dalam konferensi pers di Mabes Polri, Senin (19/12).
Ia pun meminta masyarakat tetap tenang dan meyakinkan bahwa Polri bersama unsur terkait lainnya akan berusaha semaksimal mungkin mengamankan kegiatan masyarakat dalam perayaan Natal dan tahun baru.
"Kita juga mohon dukungan masyarakat bersama-sama mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa terjadi di dalam perayaan natal dan tahun baru," ujarnya.
Sebagai informasi, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri tengah melakukan pemeriksaan terhadap seorang pelaku terduga teroris. Pelaku ditangkap di Tebing Tinggi, Sumatera Utara.
Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan, pemeriksaan masih dilakukan untuk mendalami lebih jauh peran pelaku. Hasil pemeriksaan akan diberitahukan bila sudah selesai.
"Saat ini masih dilakukan pemeriksaan oleh penyidik Densus 88," kata Aswin kepada Alinea.id, Minggu (18/12).
Aswin menyebut, untuk saat ini diketahui pelaku tergabung dalam jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI). Penangkapannya dilakukan pada Sabtu (17/12).
"Jaringan JI," ujarnya.
Menurut Aswin, penangkapan terduga teroris itu dilakukan di Jalan SM Raja, Bandar Sono, Kota Tebing Tinggi pada Jumat, 16 Desember 2022 sekitar pukul 13.00 WIB. Diketahui identitasnya adalah Indra Syaputro alias Ono (43) yang merupakan warga Tebing Tinggi.
"Penangkapan terduga teroris di sebuah bengkel mobil," ucapnya.
Selain melakukan penangkapan, Densus 88 Antiteror Polri juga melakukan penggeledahan di kediaman pelaku dan mengamankan sejumlah barang bukti.
"Barang bukti yang diamankan oleh pihak Densus Antiteror 88 Satgaswil Sumut yakni satu buah pedang, telepon genggam pelaku, satu busur panah, dan tujuh anak panah," ucap Aswin.